Minggu, 17 April 2011

Avian Influenza (part 1)

Avian influenza adalah penyakit infeksi pada unggas yang disebabkan oleh virus Avian influenza tipe A yang termasuk family Orthomyxoviridae. Virus ini termasuk RNA virus 8 RNA Gene Segments dengan Antigen spesifik tipe : nukleoprotein dan matriks protein, sedangkan Antigen spesifik subtype berupa hemaglutinin : H1-H16 dan neuraminidase : N1-N9. Jika terjadi mutasi gen akan terbentuk kombinasi Subtype 144 HxNx .

Spesies unggas yang rentan Ayam ras : Ayam buras, Burung puyuh, Itik, Entok, Angsa, Burung onta, Burung Merpati, Burung Merak, Burung Perkutut

sifat dari virus ini : Mudah mutasi/modifikasi genetic (sifat mutasi berupa antigenic drift dan antigenic shift) ; Mengaglutinasi sel darah merah ayam; Virus mudah mati di luar tubuh ayam (tidak stabil di lingkungan); Mudah mati oleh berbagai desinfektan ( formalin, beta propiolakton, ether, amonium, hidroksilamin, sodium dedocyl sulfat); Inaktif dengan pemanasan 56 derajat Celcius 3 jam atau 60 derajat Celcius 30 menit; suhu kamar 3 jam, Tahan di air 4 hari suhu 22 derajat Celcius; Pada suhu 0 derajat Celcius tahan lebih dari 30 hari; Pada tinja dan tubuh unggas sakit tahan lebih lama 32 hari; Daya tahan virus meningkat pada kondisi lembab dingin dan materi organic; Virus mati setelah diberi pelarut lemak (detergen), cairan pH asam dan sinar UV ; Bisa bertahan 105 hari setelah depopulasi

Reseptor virus :

pada Ayam : α-2,3 Sialic Acid;
pada manusia : α-2,6 Sialic Acid;
pada babi : α-2,3 Sialic Acid & α-2,6 Sialic Acid

Tipe Penularanya bisa dengan cara kontak langsung dan tidak langsung. Kotak langsung dari unggas terinfeksi dgn hewan yang peka sedangkan tidak langsung bisa dari droplet aerosol cairan/ lendir yang berasal dari lubang hidung & mata; Kotoran dari unggas sakit; Penularan lewat aerosol merupakan penularan paling utama karena konsentrasi virus yang tinggi dlm saluran pernafasan; Manusia (melalui sepatu dan pakaian) yang terkontaminasi; Pakan, air dan peralatan yang terkontaminasi virus AI; Penyebaran melalui perantara angin ; Unggas air berperan sebagai reservoir (sumber) virus AI

Tipe Geganasan AI terbagi 2 Tipe :

Tipe LPAI gejala ringan atau tanpa gejala, gangguan pernafasan, anoreksia, depresi, sinisitis, produksi telur menurun atau berhenti, mortalitas rendah (± 5%); jika diikuti infeksi bakteri atau kondisi lingkungan yang ektrem cenderung lebih parah

Tipe HPAI proses penyakit berlangsung cepat (1-4 hari), dengan mortalitas tinggi 50-100%, terjadi gangguan produksi telur, berhenti atau menurun secara drastis. Gangguan pernafasan ditandai dengan gejala batuk,bersin dan ngorok. Pada beberapa kasus sering ditemukan gejala hiperlakrimasi, sinusitis, edema daerah kepala dan muka, perdarahan pada jaringan subkutan, menimbulkan cyanotis pada kulit, pial, kepala/muka, rongga perut, lutut dan telapak kaki gangguan pencernaan dapat terjadi berupa diare putih kehijauan kadang-kadang ditemukan unggas yang terinfeksi mati secara mendadak tanpa diikuti oleh gejala

Penyakit yang mirip avian influenza : seperti ND Velogenik, Fowl Cholera, Infectious Laringotracheitis (ILT)’ Infectious Bronchitis (IB), Fowl Cholera, Infectious Coryza ,Heat Stress

Perubahan Bedah Bangkai

Pial : petekhi, sianosis
Kaki yang tidak berbulu : petekhi
Otot dada, paha dan lemak diseluruh tubuh : petekhi
Otot dada : pendarahan
Trachea : hiperemi mukosa
Proventikulus : menebal, odema dan petekhi
Jantung : petekhi pada jaringan lemak
Paru paru : pembendungan dan pendarahan
Hati : rapuh sekali, nekrosis, dan pendarahan
Limpa : membengkak
Ovarium ; pendarahan, lisis, dan nekrosis


Posting ini telah dilihat sebanyak (kali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar