Jumat, 22 April 2011

Avian Influenza (part 2)

Pemeriksaan laboratorium untuk AI dapat dilakukan secara serologis dan isolasi. Secara serologis berupa HI; ELISA dana AGID. Secara Isolasi dan Identifikasi berupa TET 9–11 hari; Histopatologi; Immunohistochemistry; c-PCR (PCR konvensional) dan q-PCR (Real time PCR). Spesies hewan yang dapat diambil sampelnya antara lain: unggas (ayam, itik, burung, unggas air/ liar lainnya) dan mamalia : babi, anjing, kucing.

Isolasi Virus Avian Influenza


Swab diluent : 2 – 4 ml/ tube dengan transport media berupa
- Brain-Heart Infusion Broth (BHI)
- Viral Transport Media
- Tris-Buffered Tryptose Broth (TBTB)
- Nutrient Broth (NB)
- Peptone Broth (PB)
- Cell Culture Medium w/ 1% BSA (Bovine Serum Albumin )

Organ :
- Dalam kondisi segar
- Formalin 10%
- Gliserin 10%

Sampel Serologis yang bisa diambil berupa: serum; plasma dan kuning telur dengan volume sampel antara 0.5 – 1.0 ml /sampel, dan untuk serum sudah dipisahkan. Jumlah sampel yang diambil untuk: Serum (20 – 30 sampel / flok); Organ (3 – 5 ekor ) dan Swab (20 – 30 sampel (pooled 5/ tube)

Penyimpanan Spesimen

Serum : 4°C; -20°C untuk jangka waktu lama
Organ/ Swab/ Feses/Virus : 4°C (72 – 96 jam) ; -70°C untuk jangka waktu lama; -20°C (tidak direkomendasikan)

Serum : Sudah dipisahkan ; Dalam tempat tertutup (sealed) supaya tidak terjadi
kebocoran/ penguapan
Organ/ Swab/ Feses/Virus :Dalam tempat tertutup (sealed) supaya tidak terjadi
kebocoran/ penguapan

Pada Sampel Swab dilakukan pemberian antibiotik dan fungizone. contoh: Nutrient broth; 0.075mg/ml kanamycin; 1500IU penicillin; 1.5mg/ml; Streptomycin


Pengiriman Spesimen

Jenis spesimen yang diterima untuk pemeriksaan AI al : Bood serum, organ dan swab.
Hal hal yang perlu diperhatikan :

• Kemasan berupa foam box, Ice pack, dan zip lock bag.
• Sample containers
• Labeling : case number, sampel information, form information
• Data recording : Penelusuran (tracing back)


Posting ini telah dilihat sebanyak (kali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar