Kamis, 25 Juni 2015

Diagnosa ???

Bagi penyayang hewan, anjing dan kucing sudah dianggap sebagai salah satu keluarga . Itulah sebabnya kalau ada hewan kesayangan yang sakit apalagi mati, terkadang kitapun turut merasakan sakit atau berduka. Padahal masih banyak anjing dan kucing yang lucu yang lebih baik dan lebih lucu yang dapat dibeli kembali. Kenapa? Ini disebabakan karena adanya hubungan antara manusia dan hewan (human-animal bond) antara pemeliharanya dengan hewan sehingga tidak ingin berpisah.
br> Banyak benda dan bibit penyakit yang dapt mencederai dan menyebabkan penyakit pada anjing dan kucing kesayangan yang ada disekitar kita, bahkan dapat membahayakan diri pemeliharanya. Bila anjing dan kucing tidak dipelihara dengan baik dan dijaga, sangat mustahil hewan tersebut terhindar dari bahaya kecelakan dan penyakit. (Dharmojono, 2002). Tujuan dari pemeriksaan klinis adalah untuk menentukan diagnosis. Banyak penyakit yang dapat ditentukan diagnosis khasnya dengan mendasarkan atas riwayat penyakit kejadian penyakit serta pemeriksaan fisis pada hewan penderitanya. Gangguan –gangguan klinis pada hewan yang diperiksa tidak selalu dapat dikenal batasan –batsannya hingga diagnosis pun tidak selalu dapat ditentukan . Dalam hal demikian ahli klinik harus berusaha menentukan masalahnya setuntas mungkin dan memulai dengan melakukan pengobatan atau tindakan pencegahan. Sebelum gangguan yang definitive,atau diagnosis pasti dapat ditentukan . Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan mungkin seekor hewan akan makin menderita, keadaannya menjadi makin buruk atau malahan dapat mengalami kematian.
br> Apabila diagnosis pasti tidak dapat ditentukan pada awal kejadian penyakit, dipandang perlu untuk menyusun daftar permasalahan yang mencangkup semua gejala klinis yang dapat diamati pemilik atau perawat hewan, dan gejala klinis atau gangguan fungsi organik yang ditemukan waktu mengadakan pemeriksaan fisis. Daftar permasalahan tersebut kemudian diperiksa dan diteliti adanya kaitan diantara masalah-masalah yang disusun. Masalah-masalah yang saling berkaitan dikelompokkan dalam satu kelompok masalah. Untuk masing-masing kelompok biasanya ada beberapa penyebab yang sifatnya potensial. Beberapa penyebab tersebut disusun dalam suatu diagnosa banding, differensial diagnosa bagi masing-masing kelompok masalah. Diagnosis yang dianggap penting mungkin diduga menjadi penyebab gangguan atau sebaliknya dianggap tidak penting lagi. Setelah dilakukannnya uji laboratorium secara khusus, tidak jarang pula diagnosis baru dapat ditentukan berdasarkan hasil pengobatan khusus, atau biasanya juga berasal dari pemeriksaan pasca mati. (Subronto,)


Posting ini telah dilihat sebanyak (kali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar